12.10.2008

ISRA


HUKUM MEMPERINGATI MALAM ISRA' MI'RAJ

Kejadian isra' mi'raj merupakan salah satu tanda kemaha kuasaan allah, dan menujukkan kebenaran Rasulullah Muhamamd dan kedudukannya yang tinggi disisi allah. Ia juga merupakan bukti kudrat Allah Yang Maha Hebat serta menunjukkan ketinggian Allah atas semua makhluknya, Allah berfirman:
"Mha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil aqsa, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari atanda-tanda kebesaran Kami, sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha melihat".(QS.Al-Isra':1)

Telah menjadi berita mutawatir dari rasulullah bahwa beliau telah dimi'rajkan allah kelangit, pintu-pintunya telah dibukakan untuk beliau hingga melewati langit ketujuh, dan Allah langsung berbicara dengannya. Dan saat itu Allah mewajibakan kepadanya shalat lima waktu.
Pertama kali, allah mewajibakan kepadanya shalat lima puluh waktu, dan beliau lantas beberapa kali merujuk kepada Allah, memohon keringanan, hingga akhirnya menjadi lima waktu, tetapi pahalanya tetap pahala lima puluh waktu shalat, karena satu kebaikkan ganjarannya adalah sepuluh kali lipat. Segala puji dan syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.

Tidak ada satupun hadits shahih yang menentukkan malam terjadinya Isra' Mi'raj.Semua hadits yang menerangkan ketentuan malam terjadinya peristiwa itu adalah lemah menurut ulama hadits. Allah lebih tahu akan hikmah tidak diketahuinya malam kejadian tersebut.

Kalaupun ada ketentuan malam tersebut, tetap saja tidak boleh bagi kaum muslimin untuk mengkhususkannya dengan ibadah tertentu, begitu juga tidak boleh bagi mereka merayakannya. Karena yang demikian itu tidak pernah dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya, seanadainya memperingati peristiwa itu disyariatkan maka Rasulullah pasti menjelaskannya kepada umat baik dengan perkataan dan perbuatan. dan kalau hala itu pernah dilakukan Rasulullah, pasti akan diketahui dan tersebar, dan para sahabat pasti menukilnya kepada kita, dan tidak menyembunyikannya.

Seaandainya memperingati malam tersebut disyariatkan maka pasti mereka orang yang pertama melakukannya, dan nabi saw adalah pemberi nasehat yang terbaik, beliau telah menyampaikan risalahnya dan mengemban amanat dengan sempurna.
Allah berfirman:
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah aku cukupkan nikamt-Ku untukmu, dan telah aku ridhai islam sebagai agama bagimu".(QS.Al-Maaidah:3)
"Apakah mereka mempunyai sembahan selain allah yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diijinkan Alla? sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan dari Allah tentulah mereka telah dibinasakan dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih".(QS.As-Syuura:21)


Didalam beberapa hadits Rasulullah secara tegas melarang perbuatan bid'ah dan beliau tegaskan bahwa bid'ah ietu adalah SESAT, sebagai peringatan bagi umat akan besar bahayanya, sehingga mereka menghindarinya.
Diantara hadits tersebut adalah yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari 'Aisyah, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami tanpa ada dasarnya, maka hal itu akan ditolak".
"Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak berdasarkan perintah kami, maka amalan itu ditolak".
"Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Al-Qur'an, sebaik-baik petunujuk adalah petunjuk Muhammad saw, sejelek-jelek perkara adalah hal-hal yang diada-adakan didalam agama(bid'ah), setiap bid'ah itu adalah sesat".


Para sahabat Rasulullah saw dan salafus shalih yang datang setelah mereka, telah mengingatkan kita agar menghindari perbuatan bid'ah, karena ia merupakan tambahan terhadap agama dan pensyariatan sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah, serta mencontoh perilaku musuh-musuh Allah, yaitu orang-orang Yahudi dan nashrani, ketika mereka menambah dan mengada-ada dalam agama mereka syariat yang tidak diizinkan oleh Allah.
Dan bid'ah itu pada hakekatnya, adalah pelecehan terhadap agama Islam serta menuduhnya sebagai agama yang kurang dan tidak sempurna. Oleh karena itu ia merupakan unsur perusak, kemungkaran yang keji serta bertentangan dengan firman Allah:
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu".

Saya berharap semoga dalil-dalil yang telah saya sebutkan diatas cukup dan memuaskan bagi para pembaca dalam rangka mengingkari bid'ah secara umu7m, dan mengingkari perinagtan dan perayaan malam isra' mi'raj serta menghindarinya, dan peringatan tersebut tidaklah termasuk sedikitpun dalam ajaran islam.

Karena Allah telah mewajibkan kita semua unutuk menasehati kaum muslimin serta menjelaskan apa yang telah disyariatkan allah kepada mereka, dan mengharamkan kepada kita menyembunyikan ilmu, maka saya merasa perlu untuk mengingatkan saudara-saudara seiman agar tidak terjebak kepada perbuatan-perbuatan bid,ah yang telah tersebar diberbagai wilayah kaum muslimin, bahkan sebagian oarng mengira bahwa itu termasuk perintah agama.
Hanya kepada Allah kami memohon, agar memperbaiki keadaan dan kondisi kaum muslimin serta menanugerahkan kepada mereka pemahaman dalam agama, dan semoga Allah membimbing kita dan mereka semua untuk berpegang teguh dan komitment kepada yang haq, serta meninggalkan semua yang bertentangan denagnnya.
Karena Dia-lah Yang bisa membimbing kearah demikian dan Dia-lah Yang maha Kuasa atas segalanya.

www.bentengtauhid.blogspot.com

1 komentar:

aziz miring mengatakan...

bid ah lagi dech..