PEMBATAL KETAUHIDAN
Saudara-saudaraku seiman !
Sebagaimana wajibnya merealisasikan tauhid serta memenuhi syarat-syarat kalimah : "laa ilaaha illa Allah", kita juga mesti takut dan berhati-hati terhadap segala bentuk syirik, pintu-pintu dan tempat masuknya, baik itu kecil maupun yang besar. Karena sesungguhnya sebesar-besar kedzaliman adalah syirik. Allah Ta'ala mau mengampuni semua dosa hamba-Nya, kecuali dosa syirik. Dan barangsiapa terjerumus kedalamnya, Allah haramkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka, Allah berfirman :
"Sesungguhnya Allah tidak kan memgampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya"(QS:An-Nisa':48)
Dan berikut ini kita kemukakan beberapa hal yang bertentangan atau dapat merusak tauhid, sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama, agar anda berhati-hati terhadapnya :
1. Memakai penangkal dengan tujuan menolak bala' atau menghilangkannya, seperti kalung dan benang, baik yang terbuat dari kuningan, tembaga, besi ataupun kulit. Perbuatan itu termasuk syirik.
2. Mantera-mantera bid'ah dan jimat-jimat. Mantera bid'ah ialah yang mengandung rumus-rumus dan kata-kata yang tidak dapat dipahami, meminta bantuan jin untuk mengenali penyakit atau melepaskan sihir/guna-guna. Atau memakai jimat-jimat, yaitu yang biasa dipakaikan kepada manusia atau hewan berupa benang atau kain, baik yang bertuliskan ungkapan do'a bid'ah yang tidak terdapat dalam Al-Qur,an dan Sunnah, maupun do'a yang terdapat dalam keduanya, menurut pendapat yang shahih karena hal ini dapat menjadi sarana menuju perbuatan syirik. Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya jampi-jampian, jimat-jimat dan pelet/guna-guna adalah syirik"(HR:Ahmad&Abu Daud)
Dan termasuk dalam hal ini, meletakkan mushaf Al-Qur'an atau menggantungkan kertas, sekeping tembaga atau besi yang bertuliskan lafzhul jalalah/nama Allah atau ayat kursi didalam mobil, dengan keyakinan bahwa tindakan itu dapat menjaganya dari segala yang tidak diinginkan, seperti penyakit 'Ain yang disebabkan oleh pandangan jahat dan seumpamanya.
Demikian juga halnya, meletakkan sesuatu berbentuk telapak tangan atau lukisan, yang didalamya terdapat gambar mata dengan keyakinan bahwa ini juga dapat mencegah penyakit 'Ain. Rasulullah bersabda :
"Barangsiapa yang menggantungkan seuatu/jimat dia kan diserahkan urusannya kepada jimat tersebut"(HR:Tirmidzi)
3. Termasuk yang dapat merusak tauhid, menerima berkat/tabarruk kepada seseorang atau mengusap-usap tubuhnya dan mengharapkan berkah daripadanya. Atau mencari berkah di pohon-pohon, batu dan lain-lain. Bahkan Ka'bah sendiri sendiri tidak boleh mengusapnya dengan tujuan mencari berkah.
Umar bin Khattab ketika mencium Hajarul aswad pernah berkata :"Sesungguhnya aku tahu, bahwa kamu adalah sebauh batu yang tidak dapat memberi manfaat dan madharat, kalau bukan karena aku pernah melihat Rasulullah menciummu, niscaya akau tidak akan menciummu"
4. Diantara yang dapat membatalkan tauhid, menyembelih atas nama selain Allah, baik wali-wali, setan-setan ataupun jin dengan maksud mengambil manfaat atau menghindarkan madharat dari mereka. Ini adalah syirik besar/akbar. Sebagaimana tidak dibenarkannya menyembelih atas nama selain Allah, tidak dibenarkan pula menyembelih ditempat penyembelihan atas nama selain Allah, sekalipun dengan niat menyembelih karena Allah.Hal ini adalah dalam rangka menutup jalan yang dapat membawa kepada kemusyrikan.
5. Bernadzar kepada selain Allah. Nadzar ialah suatu ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah.
6.Meminta tolong dan perlindungan kepada selain Allah. Rasulullah berkata kepada Ibnu Abbas : "Apabila kamu ingin meminta sesuatu, maka mintalah hanya kepada Allah, dan apabila kamu meminta pertolongan, maka minta pertolonganlah hanya kepada Allah" dengan demikian tahulah kita bahwa berdo'a meminta sesuatu kepada jin adalah syirik.
7. Termasuk yang dapat menggerogoti tauhid, sikap berlebihan/ghuluw terhadap wali-wali dan orang-orang shaleh dengan memberikan mereka kedudukan yang lebih tinggi dari yang seharusnya. Misal berlebihan dalam memuliakan mereka, atau menyamakan kedudukan mereka dengan kedudukan para rasulatau berkeyakinan bahwa mereka orang yang makshum/terpelihara dari perbuatan dosa.
8. Melakukan thawaf dikuburan. Perbuatan ini termasuk syirik/menyekutukan Allah. Tidak dibenarkannya shalat dikuburan, karena ia dapat mengantarkan kepada syirik, apalagi kalau shalat itu ditujukan kepadanya atau dengan maksud menyembahnya. Na'uzubillah.
9. Demi menjaga kemurnian tauhid, kita dilarang membangun kuburan, membuat kubah-kubah dan masjid-masjid diatasnya serta mempleternya dengan keramik, pualam dan lai-lain.
10. Memakai sihir, mendatangi tukang sihir, tukang tenung/dukun, paranormal/ahli nujum dan yang sama dengan mereka. Tukang-tukang sihir adalah dihukum kafir. Oleh sebab itu tidak dibeanrkan mendatangi, bertanya sesuatu dan membenarkan mereka, sekalipun mereka dijuluki wali atau bergelar kiyai seumpamanya.
11. Thiyarah/percaya kepada pertanda baikdan buruk. Yaitu merasa pesimis/sial terhadap pertanda burung, hari, bulan ataupun seseorang. Semua kepercayaan seperti ini tidak dibolehkan sama sekali, karena thiyarah itu adalah syirik.
12. Termasuk yang dapat merusak aqidah tauhid, terlalu menggantungkan harapan sebab usaha, seperti menggantungkan nasib kepada dokter, pengobatan, pekerjaan dan lain-lain, tanpa menghiraukan sikap tawakkal kepada Allah. Padahal yang disyariatkan ialah menempuh segala sebab usaha itu seperti berobat dan mencari rezki dengan tetap menggantungkan harapan kepada Allah, bukan kepada usaha itu.
13. Meramalkan kejadian yang kan datang atau hal-hal yang ghaib dengan perantaraan bintang-bintang, padahal bintang-bintang itu diciptakan/Allah bukanlah umtuk tujuan tersebut.
14. Meminta hujan dengan perantaraan bintang-bintang, planet-planet dan musim-musim serta berkeyakinan bahwa bintang-bintanglah yang menyebabkan tidak datangnya hujan pada waktunya. Akan tetapi yang mendatangkan dan menahan hujan itu adalah Allah. Oleh sebab itu katakanlah: " Kita dituruni hujan karena karunia dan rahmat Allah"
15. Dan diantara yang bertentangan dengan aqidah tauhid, memberikan sesuatu dari bentuk ibadah yang berhubungan dengan hati kepada selain Allah. Misalnya, memberikan rasa cunta atau takut yang mutlak kepada makhluk.
16. Termasuk yang dapat merusak aqidah, tidak merasa kawatir kepada makar dan azab Allah, atau berputus asa dari rahmad-Nya. Maka sebaliknya, jangan merasa aman dari makar Allah dan jangan pula berputus asa dari rahmad-Nya. Tetapi jadilah anda berada diantara rasa takut dari azab Allah dan berharap kepada rahmad-Nya.
17. Tidak sabar, jengkel dan tidak menerima qadar/ketentuan Allah. Misalnya, ungakapan mereka :"Ya Allah ! Kenapa Engkau lakukan ini padaku?, atau : "Kenapa Engkau perlakukan si fulan seperti ini?, dan ungkapan lain seumpamanya, seperti meratapi orang meninggal, merobek-robek pakaian dan menguraikan rambut karena kematian.
18. Berbuat amal kebajikan karena riya' dan mencari popularitas atau beramal karena mengharapkan kepentingan duniawi semata.
19. Mengikuti ulama dan pemimpin dalam menhalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal, ketaatan semacam ini termasuk syirik.
20. Bersumpah atas nama selain Allah.
21. Mencela masa, zaman, hari dan bulan.
22, Meremehkan agama rasul, Al-Qur'an dan sunnah. Atau memperolok-olokkan orang shalih dan para ulama disebabkan komitmen mereka mengamalkan/mensyiarkan Sunnah Rasulullah.
23. Melukis gambar-gambar makhluk bernyawa, mengagungkannya.
24. Meletakkan gambar salib, melukis atau membiarkannya menempel dipakaian tanpa mengingkarinya. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah menghancurkan salib tersebut.
25. Memberikan loyalitas/wala' kepada orang-orang kafir dan munafik dengan cara menghormati, memuliakan, mencintai dan bangga dengan mereka, bahkan memnaggil mereka dengan panggilan"sayyid"/tuan yang mulia.
26. Menghukum dengan hukuman selain hukum Allah dan menempatkan undang-undang buatan manusia diatas hukum Allah.
www.bentengtauhid.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar