12.10.2008

DEPAN


AHLAN WA SAHLAN

Bismillahirrahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah s.w.t dan salam bagi Rasulullah s.a.w.

Sesungguhnya Allah telah mengutus rasul-rasul dan menurunkan kitab-kitab dengan tujuan agar Dialah satu-satunya (Tuhan) yang disembah, tiada sekutu bagiNya dan supaya agama dimurnikan hanya bagiNya. Allah berfirman :

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah saja dan jauhilah Thaghut itu"
(QS:An-Nahl:36)


Menjaga kemurnian tauhid adalah misi terpenting para nabi dan rasul serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai datangnya hari pembalasan.

Dan dalam rangka meneruskan misi tersebut dibuatlah blog
"BENTENG TAUHID" yang merangkum karya-karya tulis para ulama yang membahas masalah tauhid, memurnikan agama hanya kepada Allah dan meninggalkan segala bid'ah dan semua hal yang diada-adakan dalam agama.

Referensi BLOG, buku karya tulis :


Syekh Abdul Rahman As Sa'dy
Syekh Abdul Aziz bin Baaz
Syekh Muhammad Shaleh Al Utsaimin
Syekh Abdullah bin Abdul Rahman Al Jabrin.
Dr. Abdul Karim Al 'Aqel
(Jeddah, Saudi Arabia)


Yang berisi tentang :
Keutamaan tauhid dan hal-hal yang bertentangan dengannya, hukum bersumpah atas nama selain Allah, hukum istighasah, bertawasul dengan para nabi dan orang-orang shaleh, bagaimana agar tauhid kokoh didalam hati, hukum memohon pertolongan kepada selain Allah, aqidah ahlu sunnah, hukum peringatan malam isra' mi'raj, bid'ah peringatan maulid nabi, hukum sihir dan dukun, cara menangkal sihir,dll (klik pada menu blog).

MAAF !
Bila Blog ini kurang berkenan dihati pengunjung, saya manusia biasa yang tak luput dari salah, karena kebenaran hanya ada pada Allah s.w.t.

" Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) "
(QS:Annisa:59)

Kita memohon kepada Allah s.w.t mudah-mudahan blog ini bermanfaat, Amin.

www.bentengtauhid.blogspot.com
»»  READMORE...

SUFI


KAUM SUFI DAN KUBURAN

Seseorang bertanya:
Dikalangan kami ada diantara pemuka-pemuka sufi yang kerjanya membuat kubah dan bangunan diatas kuburan. orang-oarng meyakini keshalihan dan keberkahan kepada mereka. kalau hal ini tidak disyari'atkan, maka tolonglah mereka dinasehati, karena mereka adalah panutan ditengah-tengah masyarakat.

Syekh Abdul Aziz bin Baz menjawab :
Nasehat saya kepada mereka para ulama sufi dan ulama lainnya, hendaklah mereka berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah dan mengajarkannya kepada manusia, dan tidak mengikuti amalan generasi sebelumnya yang bertentangan denagn Al-Qura,an dan Sunnah. Agama ini tidak berdasarkan taqlid buta kepada para Syekh dan selain mereka, tetapi agama ini berdasarkan kepada Al-Qur,an dan Sunnah Rasulullah, serta kesepakatan ijma para ulama pada masa sahabat, tabiin dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka. Begitulah agama diamalkan, bukan berdasarkan taklid buta kepada Zaid dan amru...

Hadits yang shahih dari rasulullah, menunjukan bahwa tidak boleh membangun, membuat masjid dan kubah diatas kuburan, atau bangunan apapun. semua itu hukumnya adalah haram, berdasarkan nash dari rasulullah. Dalam Shahih Bukhari dan muslim dari 'Aisayah, Rasulullah saw bersabda:
"Allah telah melaknat kaum yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid"
'Aisyah berkata, dalam hadits ini Rasulullah memperingatkan agar menghindari perbuatan mereka.

Dan diriwayatkan dari Ummu Salamah dan Ummu Habibah, bahwa mereka menceritakan kepada Rasulullah perihal gereja berikut lukisan-lukisan yang ada didalamnya, yang pernah mereka lihat di habasyah, kemudian Rasulullah bersabda:
"Mereka itu apabila salah seorang yang shaleh diantara mereka meninggal, mereka bangun diatas kuburannya sebuah masjid dan mereka buat lukisan-lukisan tadi, mereka itulah sejelek-jelek makhluk disisi Allah".

Rasulullah telah mengabarkan, bahwa orang yang membangun mesjid diatas kuburan itu adalah sejelek-jelek makhluk. Demikian pula yang membuat lukisan simayit diatas kuburannya, karena hal itu merupakan faktor pemicu perbuatan syirik. Karena masyarakat, ketika melihat ada masjid dan kubah-kubah diatas kuburan, otomatis mereka akan mengkultuskan dan mengaung-agungkan simayit, meminta pertolongan padanya, bernadzar serta mohon bantuan kepadanya.
Ini merupakan syirik akbar.
Dalam hadits jundup bin Abdillah al Bajali, yang diwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya, Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya allah telah menjadikanku sebagai kekasihNya, sebagaimana Dia telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasihNya. seandainya aku boleh menjadikan salah satu umatku sebagai kekasihku, niscaya aku jadikan abu bakar sebagai kekasihku. Ingat !Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih diantara mereka sebagai masjid. Ingat ! janganlah kamu menjadikan kuburan sebagai masjid, sesungguhnya aku melarang kamu sekalian dari hal demikian".
Hadits ini menunjukkan keistimewaan Abu Bakar Siddik, beliau adalah sahabat yang paling mulia dan baik, sehingga kalaulah dibolehkan Rasulullah mengambil seorang khalil(kekasih), niscaya dia akan ambil Abu Bakar sebagai khalilnya. Tetapi Allah melarangnya dari demikian, agar cintanya hanya semata-mata tertuju kepada Allah, karena khalil itu adalah tingkatan cinta dan kasih yang paling tinggi.
Hadits ini juga menunjukkan haramnya membangun dan membuat mesjid diatas kuburan, serta mencela orang yang melakukannya dalam tiga bagian :
Pertama:
Mencela orang yang melakukannya.
Kedua:
Sabda beliau' Maka janganlah kamu menjadikan kuburan sebagai masjid.
Ketiga:
Sabda beliau, Sesungguhnya akau melarang kamu sekalian berbuat demikian.

Hikmah dari larangan tersebut sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, agar hal itu tidak menjadi jalan yang akan membuat seseorang terjebak keperbuatan syirik akbar, seperti menyembah kepada para penghuni kubur, berdo'a, bernadzar, beristighatsah, berkorban, memohon bantuan dan pertolongan kepada mereka yang telah mati, sebagaimana yang terjadi pada kuburan Badawi, Hissi, Siti Nafisah, Zainab dan kuburan lainnya diMesir. Begitu juga yang terjadi pada banyak kuburan yang ada di Sudan dan negara-negara Islam lainnya. Dan hal ini juga terjadi pada kuburan Nabi yang ada di Madinah, kuburan Baqi', kuburan Khadijah dan kuburan lainnya, seperti yang dilakukan oleh sebagian jamaah haji yang jahil. Maka mereka itu butuh sekali kepada bimbingan dan arahan yang benar dari para ulama. dan mereka itu ulama sufi dan ulama syariah secara umum wajib takut kepada Allah dan menasehati manusia, dan mengajarkan agama kepada mereka serta mengingatkan agar mereka tidak membangun diatas kubur, atau membuat masjid atau kubah diatasnya serta bangunan-bangunan lainnya. begitu juga melarang mereka berdo'a dan memohon pertolongan kepada orang-orang yang telah mati. Karena do'a adalah ibadah yang hanya boleh dihadapkan kepada Allah semata,
Allah berfirman:
"Janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak pula memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat yang demikian itu , sesungguhnya kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim".(QS.Yunus:106)
Rasulullah bersabda:
"Doa itu ibadah".
"Apabila kamu memohon, maka mohnlah kepada Allah, apabila kamu minta pertolongan maka minta pertolonganlah kepada Allah">

Seseorang yang telah meninggal telah putus amalannya dari manusia lain, maka dia sangat butuh sekali untuk dido'akan dan dimohonkan keampunan dan rahmat baginya, bukan justeru berdo'a kepadanya selain Allah.

Bagaimana bisa berdo'a kepadanya selain Allah ? Begitu pula berhala, kayu, batu, bulan, matahari dan bintang-bintang, tidak boleh sama sekali berdo'a dan memohon pertolongan kepada semua itu. Demikian pula kepada penghuni kubur, sekalipun mereka adalah para nabi, atau orang-orang yang shaleh. Begitu pula para malaikat dan jin, tidak boleh berdo'a kepada mereka disamping berdoa kepada Allah.
Disini Allah menghukum kafir siapa saja yang menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan-tuhan tempat berdo'a dan mohon pertolongan. Padahal allah sama sekali tidak memerintahkan mereka berbuat demikian.
Dalam Shahih Bukhari Muslim dari Jabir, beliau berkata :
"Rasulullah melarang mengapur, mengecat kuburan, duduk dan membangun diatasnya".
Hal ini dilarang, dikarenakan ia membawa kepada syirik. Membangun diatas kuburan, mengapur, mengecat, memberi kelambu dan mendirikan kubah diatasnya, semua ini merupakan sarana yang membawa kepada pengagungan, pengkultusan serta berdo,a kepada penghuninya. Adapun duduk diatas kuburan tidak dibolehkan, karena kuburan itu terhormat tidak boleh dihinakan. Oleh karena itu, tidak boleh duduk, buang sampah, buang air kecil dan buang air besar diatasnya, begitu juga bersandar kepadanya dan menginjaknya. semua ini dilarang demi menghormati mayat seorang muslim.
Seorang muslim itu terhormat dimasa hidupnya dan juga setelah matinya.Dengan demikian seorang mukmin tahu bahwa syariat islam adalah syariat yang adil, tidak membolehkan berbuat syirik dan juga tidak boleh menyakiti dan menghina.

Kebanyakan pelaku syirik, samar bagi mereka masalah-masalah ini. Padahal permasalahannya jelas sekali, tidak samar kecuali bagi orang-orang yang benar-benar jahil.
Maka sekali lagi, hendaklah para ulama senantiasa bertaqwa kepada Allah dimana saja mereka berada, dan hendaklah mereka menasehati manusia dan mengajarkan syariat Allah kepada mereka, tanpa basa basi dan tanpa memilah-milah, baik penguasa, orang kecil ataupun pejabat. Semua mereka diingatkan dengan perkara-perkara yang diharamkan Allah dan dibimbing kepada syariat Allah. Inilah kewajiban para ulama diamana saja mereka berada.
Kami mohon hidayah Allah bagi semua tiada daya dan upaya melainkan dengan ijin Allah.

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...

MAULID


BID'AH PERINGATAN MAULID NABI SAW

Banyak sekali orang yang bertanya tentang hukum memperingati maulid Nabi saw dan berdiri bersama ketika peringatan berlangsung, serta memberi salam kepada Nabi dan hal lainnya yang dilakukan orang-orang pada peringatan tersebut.

Jawabnya, tidak boleh memperingati hari maulid Nabi saw dan maulid/haul siapapun(ulama, wali), karena hal itu merupakan bid'ah yang diada-adakan dalam agama.
Rasulullah, khulafaur rasyidin dan para sahabat, begitu pula para tabi'in yang berada pada kurun terbaik tidak pernah melakukannya. Padahal mereka adalah orang-orang yang paling mengerti dengan sunnah dan orang yang paling sempurna cintanya kepada Rasulullah, serta paling konsisten dalam mengikuti syari'atnya dibanding orang-orang yang dtang setelah mereka. Sebagaimana firman allah yang terdapat pada: QS.Al-Hasr:7, QS.An-Nur:63, QS.Al-Ahzab:21, QS.At-Taubah:100, QS.Al-Maaidah:3.

Dengan mengada-ada semacam peringatan maulid, terkesan bahwa allah Ta'ala belum menyempurnakan agama untuk umat ini dan rasulullah saw belum menyampaikan semua yang patut diamalkan oleh mereka, maka generasi terakhir mengada-ada dalam agama sesuatu yang tidak didijinkan Allah, dengan keyakinan bahwa hal tersebut bisa mendekatkan mereka kepada Allah. Tidak diragukan lagi, bahwa hal ini sangat berbahaya, dan merupakan pembangkan terhadap Allah dan rasul-Nya, karena allah telah menyempurnkan agama ini untuk para hamba-Nya serta telah mencukupkan nikmat-Nya untuk mereka, begitu pula Rasulullah telah menyampaikan risalahnya dengan sempurna.

Sejumlah ulama secara tegas mengingkari dan melarang peringatan maulid, berdasarkan kepada dalili-dalil diatas dan dalil-dalil lainnya.
Sebagian ulama dari kalangan mutaakhir membolehkannya selama tidak mengandung hal-hal yang mungkar, seperti berlebihan dalam pujian kepada Rasulullah, campur baur laki dan perempuan, menggunakan lat-alat musik dan hal-hal lain yang tidak dibolehkan oleh syara'. Mereka menganggap hal itu merupakan bid'ah hasanah.
Padahal dalam kaidah syariah dikatakan, bahwa segala sesuatu yang diperselisihkan manusia, wajib dikembalikan kepada Al-Qur'an dan Sunnah(QS.An-Nisa':59 dan QS.Asy-Syuura:10).

Kita telah kembalikan masalah peringatan maulid ini kepada Al-Qur,an dan kita dapatkan didalamnya, bahwa Allah memerintahkan kita untuk mengikuti seluruh yang dibawa Rasulullah dan mengingatkan kita agar menjauhi semua yang dilarangya.
Dan kita kembalikan permasalahan ini pada Sunnah Rasulullah saw, kemudian kita tidak mendapatkan bahwa beliau pernah melakukan atau memerintahkan, begitu pula para sahabat, mereka juga tidak pernah mengamalkannya. dengan demikian, kita ketahui, bahwa ia tidaklah termasuk ajaran agama kita, tetapi hal itu merupakan bid'ah yang diada-adakan dan mencontoh kaum yahudi dan nashrani dalam perayaan-perayaan mereka.

Tidak patut bagi seorang yang berakal, tergiur dengan banyaknya orang yang melakukan hal tersebut diberbagai belahan dunia. sesungguhnya ukuran kebenaran itu bukanlah pada banyaknya orang yang mengerjakan, tetapi ukurannya adalah dalil-dalil syara' , sebagaimana firman Allah:
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah".(QS.Al-An'am:116)
Disamping perayaan maulid bid,ah, biasanya ketika acara itu berlangsung banyak mengandung kemungkaran seperti, campur baur lelaki dan wanita, nyanyian dan musik, sikap berlebihan dalam memuji rasulullah, bahkan ada yang menganggap Rasulullah hadir pada acara tersebut. Oleh karena itu mereka secara bersama berdiri untuk menyambut dan memberi penghormatan kepada beliau (Rasulullah), ini merupakan kebodohan yang nyata, karena rasulullah saw tidak akan keluar dari kuburnya sebelum hari kiamat, dan selama itu beliau tidak akan berhubungan dengan siapapun dan tidak akan hadir dalam pertemuan-pertemuan mereka. akan tetapi beliau akan tetap tinggal dikuburnya sampai hari kiamat, sedangkan ruh beliau berada ditempat tertinggi disisi Allah ditempat mulia(QS.Al-Mulk:15-16)

Adapun mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah saw adalah termasuk ibadah dan amal shaleh yang paling afdal(QS.Al-Ahzab:56)
Shalawat tersebut disyariatkan disetiap waktu, terutama dipenhujung shalat, bahkan menurut sejumlah ulama hukumnya adalah wajib pada tasahud akhir dalam setiap shalat, dan sunnah muakkad pada beberapa waktu diantaranya, setelah adzan, ketika disebut nama nabi saw, pada hari jumat dan malamnya, sebagaimana yang tertera dalam hadits-hadits Rasulullah.

Semoga allah memberi taufiq kepada kita dan seluruh kaum muslimin untuk memahami dan mendalami Islam, serta konsisten dengannya, dan menganugerahkan kepada kita semua kekuatan unutuk tetap berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah dan menjauhi bid,ah. sesungguhnya Allah Maha Pemurah dan Mulia.

www.bentengtauhid.com

»»  READMORE...

ISRA


HUKUM MEMPERINGATI MALAM ISRA' MI'RAJ

Kejadian isra' mi'raj merupakan salah satu tanda kemaha kuasaan allah, dan menujukkan kebenaran Rasulullah Muhamamd dan kedudukannya yang tinggi disisi allah. Ia juga merupakan bukti kudrat Allah Yang Maha Hebat serta menunjukkan ketinggian Allah atas semua makhluknya, Allah berfirman:
"Mha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil aqsa, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari atanda-tanda kebesaran Kami, sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha melihat".(QS.Al-Isra':1)

Telah menjadi berita mutawatir dari rasulullah bahwa beliau telah dimi'rajkan allah kelangit, pintu-pintunya telah dibukakan untuk beliau hingga melewati langit ketujuh, dan Allah langsung berbicara dengannya. Dan saat itu Allah mewajibakan kepadanya shalat lima waktu.
Pertama kali, allah mewajibakan kepadanya shalat lima puluh waktu, dan beliau lantas beberapa kali merujuk kepada Allah, memohon keringanan, hingga akhirnya menjadi lima waktu, tetapi pahalanya tetap pahala lima puluh waktu shalat, karena satu kebaikkan ganjarannya adalah sepuluh kali lipat. Segala puji dan syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.

Tidak ada satupun hadits shahih yang menentukkan malam terjadinya Isra' Mi'raj.Semua hadits yang menerangkan ketentuan malam terjadinya peristiwa itu adalah lemah menurut ulama hadits. Allah lebih tahu akan hikmah tidak diketahuinya malam kejadian tersebut.

Kalaupun ada ketentuan malam tersebut, tetap saja tidak boleh bagi kaum muslimin untuk mengkhususkannya dengan ibadah tertentu, begitu juga tidak boleh bagi mereka merayakannya. Karena yang demikian itu tidak pernah dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya, seanadainya memperingati peristiwa itu disyariatkan maka Rasulullah pasti menjelaskannya kepada umat baik dengan perkataan dan perbuatan. dan kalau hala itu pernah dilakukan Rasulullah, pasti akan diketahui dan tersebar, dan para sahabat pasti menukilnya kepada kita, dan tidak menyembunyikannya.

Seaandainya memperingati malam tersebut disyariatkan maka pasti mereka orang yang pertama melakukannya, dan nabi saw adalah pemberi nasehat yang terbaik, beliau telah menyampaikan risalahnya dan mengemban amanat dengan sempurna.
Allah berfirman:
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah aku cukupkan nikamt-Ku untukmu, dan telah aku ridhai islam sebagai agama bagimu".(QS.Al-Maaidah:3)
"Apakah mereka mempunyai sembahan selain allah yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diijinkan Alla? sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan dari Allah tentulah mereka telah dibinasakan dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih".(QS.As-Syuura:21)


Didalam beberapa hadits Rasulullah secara tegas melarang perbuatan bid'ah dan beliau tegaskan bahwa bid'ah ietu adalah SESAT, sebagai peringatan bagi umat akan besar bahayanya, sehingga mereka menghindarinya.
Diantara hadits tersebut adalah yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari 'Aisyah, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami tanpa ada dasarnya, maka hal itu akan ditolak".
"Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak berdasarkan perintah kami, maka amalan itu ditolak".
"Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Al-Qur'an, sebaik-baik petunujuk adalah petunjuk Muhammad saw, sejelek-jelek perkara adalah hal-hal yang diada-adakan didalam agama(bid'ah), setiap bid'ah itu adalah sesat".


Para sahabat Rasulullah saw dan salafus shalih yang datang setelah mereka, telah mengingatkan kita agar menghindari perbuatan bid'ah, karena ia merupakan tambahan terhadap agama dan pensyariatan sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah, serta mencontoh perilaku musuh-musuh Allah, yaitu orang-orang Yahudi dan nashrani, ketika mereka menambah dan mengada-ada dalam agama mereka syariat yang tidak diizinkan oleh Allah.
Dan bid'ah itu pada hakekatnya, adalah pelecehan terhadap agama Islam serta menuduhnya sebagai agama yang kurang dan tidak sempurna. Oleh karena itu ia merupakan unsur perusak, kemungkaran yang keji serta bertentangan dengan firman Allah:
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu".

Saya berharap semoga dalil-dalil yang telah saya sebutkan diatas cukup dan memuaskan bagi para pembaca dalam rangka mengingkari bid'ah secara umu7m, dan mengingkari perinagtan dan perayaan malam isra' mi'raj serta menghindarinya, dan peringatan tersebut tidaklah termasuk sedikitpun dalam ajaran islam.

Karena Allah telah mewajibkan kita semua unutuk menasehati kaum muslimin serta menjelaskan apa yang telah disyariatkan allah kepada mereka, dan mengharamkan kepada kita menyembunyikan ilmu, maka saya merasa perlu untuk mengingatkan saudara-saudara seiman agar tidak terjebak kepada perbuatan-perbuatan bid,ah yang telah tersebar diberbagai wilayah kaum muslimin, bahkan sebagian oarng mengira bahwa itu termasuk perintah agama.
Hanya kepada Allah kami memohon, agar memperbaiki keadaan dan kondisi kaum muslimin serta menanugerahkan kepada mereka pemahaman dalam agama, dan semoga Allah membimbing kita dan mereka semua untuk berpegang teguh dan komitment kepada yang haq, serta meninggalkan semua yang bertentangan denagnnya.
Karena Dia-lah Yang bisa membimbing kearah demikian dan Dia-lah Yang maha Kuasa atas segalanya.

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...

12.08.2008

HALAMAN SATU


AHLAN WA SAHLAN

Bismillahirrahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah s.w.t dan salam bagi Rasulullah s.a.w.

Sesungguhnya Allah telah mengutus rasul-rasul dan menurunkan kitab-kitab dengan tujuan agar Dialah satu-satunya (Tuhan) yang disembah, tiada sekutu bagiNya dan supaya agama dimurnikan hanya bagiNya. Allah berfirman :

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah saja dan jauhilah Thaghut itu"
(QS:An-Nahl:36)


Menjaga kemurnian tauhid adalah misi terpenting para nabi dan rasul serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai datangnya hari pembalasan.

Dan dalam rangka meneruskan misi tersebut dibuatlah blog
"BENTENG TAUHID" yang merangkum karya-karya tulis para ulama yang membahas masalah tauhid, memurnikan agama hanya kepada Allah dan meninggalkan segala bid'ah dan semua hal yang diada-adakan dalam agama.

Referensi BLOG, buku karya tulis :


Syekh Abdul Rahman As Sa'dy
Syekh Abdul Aziz bin Baaz
Syekh Muhammad Shaleh Al Utsaimin
Syekh Abdullah bin Abdul Rahman Al Jabrin.
Dr. Abdul Karim Al 'Aqel
(Jeddah, Saudi Arabia)


Yang berisi tentang :
Keutamaan tauhid dan hal-hal yang bertentangan dengannya, hukum bersumpah atas nama selain Allah, hukum istighasah, bertawasul dengan para nabi dan orang-orang shaleh, bagaimana agar tauhid kokoh didalam hati, hukum memohon pertolongan kepada selain Allah, aqidah ahlu sunnah, hukum peringatan malam isra' mi'raj, bid'ah peringatan maulid nabi, hukum sihir dan dukun, cara menangkal sihir,dll (klik pada menu blog).

MAAF !
Bila Blog ini kurang berkenan dihati pengunjung, saya manusia biasa yang tak luput dari salah, karena kebenaran hanya ada pada Allah s.w.t.

" Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) "
(QS:Annisa:59)

Kita memohon kepada Allah s.w.t mudah-mudahan blog ini bermanfaat, Amin.

www.bentengtauhid.blogspot.com
»»  READMORE...

SIHIR


TATA CARA MENANGKAL DAN MENAGGULANGI SIHIR

Allah telah mensyari,atkan kepada hamba-Nya supaya mereka menjauhkan diri dari kejahatan sihir sebelum terjadi pada diri mereka, dan allah menjelaskan pula tentang bagaimana cara pengobatannya bila ia terjadi pada diri mereka. Ini merupakan rahmad dan kasih sayang Allah, kebaikan dan kesempurnaan nikmat-Nya kepada hamba-Nya.

Berikut beberapa penjelasan tentang usaha menjaga diri dari bahya sihir sebelum terjadi, begitu pula usha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni cara-cara yang dibolehkan menurut hukum syara' :

1). Tindakan prefentif, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi.
Cara yang paling penting dan bermanfa'at ialah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyari'atkan, membaca do'a dan ta'awudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
Diantaranya seperti dibawah ini :
a). Membaca ayat kursi setiap selesai shalat lima waktu sesudah membaca wirid yang disyari'atkan ba'da salam, demikian pula dibaca ketika akan tidur. Karena ayat Kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya didalam Al-Qur'an. Rasulullah bersabda,
"Barang siapa yang membaca ayat Kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan syaithan tidak akan mendekatinya sampai subuh".
Ayat Kursi pada QS.Al-Baqarah ayat:255
b). Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas pada setiap selesai shalat lima waktu, dan membaca ketiga surah tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah shalat shubuh, dan menjelang malam sesudah shalat maghrib. Sesuai sabda Rasulullah yang diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa'i
c). Memabaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah ayat 285-286, pada permulaan malam, sebagaimana sabda Rasulullah:
"Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah pada malam hari, cukuplah kedua ayat tersebut baginya maka ia akan terpelihara dari kejahatan"
d). Banyak membaca Ta'awudz dengan menggungkan kalimah Allah yang sempurna untuk memohon perlindungan diri dari kejahatan makhluk cipataan Allah.
Hendaklah dibaca pada malam dan siang hari ketika berada disuatu tempat, ketika masuk kedalam suatu bangunan, ketika berada ditengah padang pasir, berada dalam hutan, diudara dilaut. Sabda Rasulullah:
"Barangsiapa yang turun disuatu tempat dan dia berkata : A'udzu bi Kalimaatillaah at-taammati min syarri maa khalaq ( artinya: Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk ciptaan Allah), tidak ada sesuatupun yang membahayakan sampai ia pergi dari tempat itu",
e). Membaca doa dibawah ini masing-masing tiga kali:
"Bismillaahi alladii laa yadurru ma'asmihi syai un fiilardhi walaa fiisamaa i wahuwassamii'ul 'aliim" (artinya: Dengan nama Allah. Tidak ada yang membahayakan bersama nama-Nya sesuatupun yang ada dibumi dan langit, Dia maha mendengar dan Maha mengetahui (HR.Abu Dawud)
Bacaan dzikir dan ta'awudz ini merupakan sebab yang besar untuk memperoleh keselamatan dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan sihir dan kejahatan lainnya, bagi mereka yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh kepada Allah, bertumpu dan pasrah kepadan-Nya dengan lapang dada dan hati khusyu'.

2).Dengan bacaan-bacaan dibawah ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang menimpa seseorang atas pertolongan Allah.
Do'a-do'a berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah saw. untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lainnya.sbb :
a).Rasulullah menjampi sahabatnya dengan bacaan :
"Allahumma rabbannaas adhibil ba'sa waasfi anta ssyaafii syifaa'a illaa syifaa'uka syifaa'a laayugaadiru saqmaa"
(artinya: Ya Allah Rabban naas, hilangkan sakit dan sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan dari-Mu, penyembuhan yang tidak meniggalkan penyakit.(HR.Bukhari)

b). Doa yang dibaca Jibril ketika menjampi Rasulillah :
"Bismillaahi arfiika minkulli syii'in yu'dziika wamin syarri kulli nifsu au 'aiina haasidin allahu yasyfiika bismillaahi arqiika"
artinya: Dengan nama Allah aku menjapimu dari segala yang menyakitkanmu, dan dari kejahatan setiap diri atau pandangan mata yang penuh kedengkian, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku menjampimu.(3X)

c).Pengobatan sihir cara lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjimak dengan isterinya karena terkena sihir, yakni: ambillah tujuh lembar daun bidara yang masih hijau, tumbuk lalu masukkan kedalam sebuah wadah itu secukupnya untuk mandi, bacakan ayat Kursi pada wadah tersebut, beserta surah lainnya: Al-Kafiruun< Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas, Al-A'raaf 117-119, Yunus 79-82,dan Thaha 65-69.
Setelah membaca ayat-ayat tersebut diatas, hendaklah diminum sedikit airnya dan sisanya dipakai untuk mandi.
Dengan cara ini mudah-mudahan Allah swt dapat menghilangkan penyakit yang sedang diderita, dan seandainya masih diperlukan pengobatan seperti ini beberapa kali, boleh saja dilakukan kembali dua kali atau lebih sampai benar-benar hilang penyakitnya.
d). Cara pengobatan lainnya, ialah berupaya mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui dimana tempat sihir terjadi, diatas gunung atau ditempat manapun ia berada, dan bila sudah diketahui tempatnya, diambil dan dimusnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut.
Tambahan: untuk menghilangkan teluh dalam perut dapat dilakukan dengan membaca do'a-do'a diatas dan memberikan obat pencahar.
PERINGATAN !: sebelum mempraktekkan do'a-do'a diatas alangkah baiknya dilihat pada kitab-kitab yang terkait, barangkali ada kesalahan penulisan pada blog ini .

Inilah beberapa penjelasan tentang perkara-perkara yang dapat menjaga diri dari sihir dan usaha pengobatan serta penyembuhan, dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Adapun pengobatan yang dilakukan tukang sihir, 'arraaf, peramal dan dukun yaitu dengan cara mendekatkan diri pada jin disertai penyembelihan hewan, atau cara pendekatan lainnya, maka semua itu tidak dibenarkan karena termasuk perbuatan setan, bahkan termasuk syirik yang paling besar.

Kepada Allah swt tempat kita memohon, agar seluruh kaum muslimin dilimpahkan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan dari segala kejahatan. Dan semoga Allah melindungi mereka umat muslim terhadap agama mereka, dan menganugerahkan pemahaman pada agama-Nya serta terpelihara dari segala yang menyalahi Syari'at-nya.

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...

NISFU


HUKUM MEMPERINGATI MALAM NISFU SYA"BAN

Al Hafiz Ibnu Rajab dalam bukunya"La thaiful Ma'arif", menjelaskan sebagai berikut:
Para tabi'in dikalangan penduduk syam, seperti Khalid bin Ma'dan, Makhul, Luqman bin "Amr dan lainnya, mereka memuliakan malam nisfu sya'ban dan melakukan ibadah sebanyak mungkin padanya. Dari merekalah orang-orang mengabil keutamaan dan kebesaran malam tersebut. Dan menurut satu pendapat, mereka menerima beberapa atsar israiliyah. Tatkala hal mashyur bersumber dari mereka dimana-mana, para ulama berselisih pendapat dalam menanggapinya. Ada yang menerima dan menyetujui mereka dalam membesarkan malam tersebut, seperti sebagian ahli ibadah dari kalangan penduduk Basrah, sedangakan mayoritas ulama Hijaz mengingkarinya seperti, "aha" dan Ibnu Abi Mulaikhah, dan fuqaha/ulama fiqih Madinah seperti dinukil oleh Abdur Rahman bin Zaid bin Aslam. ini adalah pendapat para pengikut Imam malik dan selain mereka, semua mengatakan bid'ah.
Para ulama dari Syam sendiri, berselisih pendapat tentang teknis menghidupkan malam tersebut:

Pendapat pertama :
Disunatkan menghidupkan malam tersebut secara berjamaah dalam mesjid. Khalid Ma,dan, Lukman bin 'Amar dan lainnya memakai pakaian yang terbagus pada malam tersebut, memakai harum-haruman dan bercelak, lalu mereka beribadah dimesjid. hal ini disetujui pula oleh Ishak bin Rahawaih, beliau berkata tentang menghidupkannya di mesjid secara berjamaah:"Hal ini tidaklah termasuk bid'ah", dinukil darinya oleh Al Karmani dalam "Al Masaail".
Pendapat kedua :
Makruh hukumnya berkumpul dimesjid pada malam tersebut, baik untuk shalat, bercerita dan berdo'a. Tetapi tidak makruh bagi seseorang yang melakukan shalat pada malam itu dengan sendirian. Ini adalah pendapat Awzaa'i, seorang ulama dan ahli fiqih dari Syam.

Sedangkan Imam Ahmad, tidak diketahui komentar beliau secara tegas tentang menghidupkan malam Nisfu Sya'ban. namun dapat ditakhrij dari beliau dua riwayat berdasarkan pendapat beliau dalam masalah ibadah. dalam satu riwayat beliau mengatakan, tidak mustahab(dianjurkan) menghidupkan malam tersebut secara berjamaah, karena hal itu tidak ada sama sekali dinukil dari Nabi saw dan juga para sahabat.
Dalam riwayat lain beliau mengatakan hal itu musthab, berdasarkan apa yang dilakukan oleh Abdur Rahman bin Yazid bin Aswad, dari kalangan tabi'in. Begitu pula halnya dengan menghidupkan malam Nishfu Sya'ban untuk beribadah. Demikian, secara ringkas perkataan Al Hafizh Ibnu Rajab dalam masalah tersebut, secara tegas beliau mengatakan bahwa tidak ada sama sekali dinukil dari Rasulullah dan para sahabatnya tentang iabdah secara khusus dimalam nisfu sya'ban. Sedangkan pendapat Awza'i tentang dianjurkannya beribadah pada malam nisfu sya'ban secara pereorangna dan dikuti oleh Hafidz Ibnu Rajab adalah lemah, karena segala sesuatu yang tidak ada dalilnya dalam syari'at maka hal itu tidak boleh dilakukan seorang muslim, baik secara berjamaah maupun sendirian, baik secara sembunyi ataupunterang-terangan, berdasarkan sabda Nabi saw:
"Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak berdasarkan perintah Kami, maka amalan itu akan ditolak".

Imam Abu Bakar Ath Tharthusyi dalam bukunya"Al Hawadits Wal Bida", mengatakan:"Ibnu Wadhah meriwayatkan dari Zaid bin aslam, beliau berkata :"Kami tidak mendapatkan seorangpun diantara guru dan ulama kami, yang memberikan perhatian khusus kepada malam Nisfu Sya'ban.
Seseorang mengatakan kepada Ibnu Abi Mulaikah, bahwa Ziyad An Numairi berkata:"Sesungguhnya pahala beribadah pada malam Nisfu Sya,ban sama dengan pahala beribadah pada malam Lailatul Qadar". Beliau menjawab:"Kalaulah aku yang mendengarnya, kemudian ditanganku ada tongkat, niscaya aku akan memukulnya, Ziad terkenal sebagai seorang ahli bercerita".

Ima Asy Syaukani dalam bukunya"Al Fawaid Majmu'ah" berkata:"Hadits yang berbunyi,
"Hai Ali ! Barangsiapa yang melakukan shalat seratus raka'at pada malam Nisfu Sya'ban yang mana pada setiap raka'at dia membaca Al Fatihah dan surat Al Ikhlas sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan memenuhi semua hajatnya".
Hadits tersebut adalah palsu, dari lafal yang menerangkan ganjaran pahala bagi pelakunya. Hadits ini juga diriwayatkan dari dua jalur sanad yang lain, tetapi semuanya adalah palsu dan para rawinya majhul(tidak dikenal).
Dalam bukunya"Al Mukhtashar" Imam Syaukani berkata:"Hadits tentang shalat pada Nisfu Sya'ban adalah bathil.
Adapun riwayat Ibnu Hibban dari Ali ra:"Apabila datang malam nisfu sya,ban, maka lakukanlah qiyamul lail dan berpuasalah pada siangnya", adalah lemah".
Dalam bukunya"Allaali" Imam Suyuti berkata:"Seratus raka'at pada malam Nisfu Sya,ban dengan membaca Al Ikhlas sepuluh kali", beserta keutamaan lainnya yang diriwayatkan Dailami dan lainnya adalah palsu/maudhu'.

Hadits tentang melakukan shalat pada malam Nisfu Sya'ban telah diriwayatkan melalui jalur sanad yang berbeda-beda, namun semuanya adalah bathil dan maudhu'.
Ini tidak bertentangan dengan riwayat Tirmidzi dari hadits "Aisyah yang menjelaskan perginya Rasulullah ke Baqi' dan turunnya Tuhan pada nisfu Sya,ban kelangit dunia, mengampunkan dosa-dosa manusia sekalipun lebih banyak dari bulu domba bani Kalb.
Karena pembicaraan disini adalah tentang shalat yang dibuat-buat pada malam tersebut. Disamping itu sanad hadits "Aisyah itu lemah dan terputus, begitu juga hadits Ali diatas, yang menganjurkan qiyamul lail pada malam itu, ini tidak menafikkan kedudukan shalat ini sebagai yang diada-adakan, disamping lemahnya hadits tersebut sebagaimana yang telah kita uraikan.

Al Hafizh Al Iraqi berkata:"Hadits tentang shalat malam Nisfu Sya'ban adalah maudhu dan bohong terhadap Rasulullah, Imam Nawawi dalam bukunya"Al Majmu" berkata :
"Shalat yang dikenal dengan shalat Raghaib, yaitu duabelas raka'at antara Naghrib dan Isya' pada malam jumat yang pertama dari bulan rajab, begitu juga shalat malam Nisfu Sya'ban seratus raka'at, kedua-duanya adalah bid'ah yang mungkar. Janganlah seseorang terkecoh, karena keduanya disebutkan dalam buku "Quutul Quluub" dan buku"Ihya' Ulumuddin", dan ada hadits yang menjelaskan keduanya.Karena keduanya dan ulama penulisnya salah dan bathil.

Dari ayat-ayat dan hadits diatas jelaslah bagi siapa saja menginginkan kebenaran, bahwa memperingati dan menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan shalat dan ibadah lainnya serta mengkususkan siangnya dengan puasa adalah bid'ah yang mungkar menurut pendapat kebanyakan ulama, dan tidak ada dasarnya sama sekali dalam syariat. bahkan ia merupakan hal-hal yang diada-adakan dalam islam setelah masa para sahabat. Dan cukuplah bagi siapa saja menginginkan yang haq dalam masalah ini. firman Allah:
"Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmatKu untukmu, dan telah aku ridha Islam sebagai agama bagimu"(QS.AL-Maidah:3)
Sabda Rasulullah:
"Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan agama kami, tanpa ada dasarnya, maka hal itu ditolak(tidak diterima)"


Seandainya disyariatkan untuk mengkhususkan ibadah tertentu pada malam Nisfu Sya'ban atau malam Jumat yang pertama dari bulan rajab, atau malam isra' mi'raj, maka pasti Rasulullah menganjurkan umat untuk mengamalkannya. Dan kalau itu terjadi para sahabat akan menukilnya dan tidak menyembunyikannya, karena sebaik-baik pemberi nasehat setelah para nabi.

Diatas telah diketahui bahwa tidak nukilan yang shahih dari Rasulullah dan para sahabat tentang keutamaan malam jumat pertama dari bulan Rajab, begitu pula malam Nisfu Sya'ban. Maka memperingati keduanya berarti bid'ah yang mungkar.
Benarlah apa yang dikatakan seorang ulama:
"Sebaik-baik perkara adalah yang dilakukan berdasarkan petunjuk, sedangkan sejelek-jelek perkara dalam agama adalah perbuatan bid'ah yang diada-ada".

Semoga Allah memberikan Taufiq kepada kita dan segenap kaum muslimin, agar senantiasa berpegang teguh kepada sunnah, dan terhindar daripada menyalahinya, sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...

DUKUN


HUKUM SIHIR DAN PERDUKUNAN

Mengingat akhir-akhir ini banyak sekali tukang-tukang ramal yang mengaku dirinya sebagai thabibi, dan mengobati orang sakiy dengan jalan sihir atau perdukunan. Mereka kini banyak menyebar diberbagai negeri, orang-orang awam yang tidak mengerti sudah menjadi korban pemerasan mereka.
Maka atas dasar nasehat kepada Allah dan kepada hamba-Nya, akan dijelaskan tentang betapa besarnya bahanya terhadap islam dan umat islam, oleh adanya ketergantungan kepada selain Allah, serta bertolak belakang dengan perintah Allah dan rasul-Nya.
Bahwa berobat dibolehkan menurut kesepakatan para ulama, dan seorang muslim hendaklah berusaha mendatangi dokter yangahli, baik penyakit dalam, pembedahan, saraf, maupun penyakit luar lainnya untuk diperiksa apa penyakit yang diderita, dan kemudian diobati sesuai dengan obat-obat yang dibolehkan syara' sebagaimana yang dikenal dalam ilmu kedokteran. Karena Allah swt telah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, akan tetapi Allah swt tidak menjadikan penyembuhnya dari sesuatu yang yang telah diharamkan kepada mereka.
Oleh karena itu tidak dibenarkan bagi orang yang sakiy, mendatangi dukun-dukun yang mendakwahkan dirinya mengetahui hal-hal yang ghaib, untuk mengetahui apa yang dideritanya. Tidak diperbolehkan pula mempercayai atau membenarkan apa yang mereka katakan, atau dengan cara mendatangkan jin, dan meminta pertolongan jin-jin itu tentang sesuatu yang mereka inginkan.
Dengan cara demikian dukun-dukun tersebut telah melakukan perkara-perkara kufur dan pewnyesatan.

Rasulullah saw menjelaskan dalam berbagai haditsnya sebagaimana berikut:
"Barangsiapa mendatangi 'Arraaf(tukang tenung) dan menanyakan sesuatu kepadanya tidaka akan diterima shalatnya selama 40 hari"(HR.Muslim)
"Barangsiapa yang mendatangi Kahin(dukun) dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw"(HR.Abu Dawud)

Dari hadits ini menunjukkan larangan mendatangi "arraaf, kahin dan sebangsanya, larangan bertanya kepada mereka tentang hal-hal ghaib, larangan membenarkan dan mempercayai apa yang mereka katakan, dan ancaman bagi mereka yang melakukannya.

Rasulullah saw telah melarang umatnya mendatangi para kahin dan'arraaf, dukun dan tukang tenung, dan melarang bertanya serta membenarkan apa yang mereka katakan, karena mengandung kemungkaran dan bahaya besar pula, karena mereka adalah orang-orang yang melakukan dusta dan dosa.
Para kahin dan 'arraaf telah melakukan kekufuran karena mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib, dan mereka tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan melainkan dengan cara berbakti, tunduk ,ta'at dan menyembah jin-jin dan ini merupakan perbuatan kufur dan syirik kepada Allah swt. Orang yang membenarkan mereka atas pengakuannya, maka hukumnya sama seperti mereka yaitu kufur.
Seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya terhadap dugaan dan sangkaan bahwa cara pengobatan seperti yang dilakukan itu sebagai satu cara pengobatan, semisal tulisan-tulisan azimat yang mereka buat, atau menuangakn cairan timah, dan lain-lain cerita bohong yang mereka buat.
Barangsiapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan penolakan, sesungguhnya ia telah menolong mereka dalam perbuatan bathil dan kufur.
Oleh karena itu tidak dibenarkan seorang muslim pergi kepada para kahin, tukang tenung, tukang sihir dan semisalnya dan menanyakan kepada mereka hal-hal yang berhubungan dengan jodoh, pernikahan, atau yang menyangkut hubungan suami isteri dan keluarga, tentang kecintaan, kesetiaan, perselisihan dan perpecahan yang terjadi dan lain-lain, karena ini berhubungan dengan hal-hal yang ghaib yang tidak diketahui hakekatnya oleh siapapun kecuali Allah swt.

Sihir sebagai salah satu nperbuatan kufur yang diharamkan Allah, dijelaskan dalam surah Al-Baqarah:102 tentang kisah dua malaikat:
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaithan-syaithan dimasa kerajaan Sulaiman lalu mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir, padahal sulaiman tidak kafir dan tidak mengerjakan sihir, hanya syaithan-syaithanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir keapada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat dinegeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengerjakan sesuatu kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya menjadi cobaan bagi kamu, sebab itu janganlah kamu kafir. Dan mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa-apa yang dengannya mereka dapat menceraikan antara seorang suami dengan isterinya.
Padahal mereka tidak dapat mendatangkan mudharat kepada seorangpun dengan sihir mereka, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang mendatangkan mudharat bagi diri mereka sendiri dan tidak mendatangkan manfa'at.
Sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang memperjual belikaanya, dia tidak memperoleh keuntungan sedikitpun di Akhirat dan alangkah buruknya mereka menjual dirinya dengan sihir seandainya mereka mengetahui".

Ayat ini menunjukkan bahwa sihir adalah perbuatan kufur, dan sihir dapat memecah belah hubungan suami isteri, sihir pada hakekatnya tidak mempunyai pengaruh dalam mendatangkan manfa'at dan mudharat.

Pengaruhnya seamata-mata karena izin Allah Yang Maha Kuasa, karena Dia-lah Maha Kuasa menciptakan baik dan buruk. Bahayanya yang besar itu karena semakin dibesarkan oleh orang-orang yang sengaja mengadakan kebohongan diantara orang-orang yang mewarisi ilmu ini dari orang-orang musyrik, dengan mempengaruhi orang-orang yang lemah akalnya.

"Sesungguhnya kita milik Allah, kita kan kembali kepada Allah jua, dan cukuplah Allah bagi kita, Dia sebaik-baik penolong".

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...

12.04.2008

MUKA


AHLAN WA SAHLAN

Bismillahirrahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah s.w.t dan salam bagi Rasulullah s.a.w.

Sesungguhnya Allah telah mengutus rasul-rasul dan menurunkan kitab-kitab dengan tujuan agar Dialah satu-satunya (Tuhan) yang disembah, tiada sekutu bagiNya dan supaya agama dimurnikan hanya bagiNya. Allah berfirman :

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah saja dan jauhilah Thaghut itu"
(QS:An-Nahl:36)


Menjaga kemurnian tauhid adalah misi terpenting para nabi dan rasul serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai datangnya hari pembalasan.

Dan dalam rangka meneruskan misi tersebut dibuatlah blog
"BENTENG TAUHID" yang merangkum karya-karya tulis para ulama yang membahas masalah tauhid, memurnikan agama hanya kepada Allah dan meninggalkan segala bid'ah dan semua hal yang diada-adakan dalam agama.

Referensi BLOG, buku karya tulis :


Syekh Abdul Rahman As Sa'dy
Syekh Abdul Aziz bin Baaz
Syekh Muhammad Shaleh Al Utsaimin
Syekh Abdullah bin Abdul Rahman Al Jabrin.
Dr. Abdul Karim Al 'Aqel
(Jeddah, Saudi Arabia)


Yang berisi tentang :
Keutamaan tauhid dan hal-hal yang bertentangan dengannya, hukum bersumpah atas nama selain Allah, hukum istighasah, bertawasul dengan para nabi dan orang-orang shaleh, bagaimana agar tauhid kokoh didalam hati, hukum memohon pertolongan kepada selain Allah, aqidah ahlu sunnah, hukum peringatan malam isra' mi'raj, bid'ah peringatan maulid nabi, hukum sihir dan dukun, cara menangkal sihir,dll (klik pada menu blog).

MAAF !
Bila Blog ini kurang berkenan dihati pengunjung, saya manusia biasa yang tak luput dari salah, karena kebenaran hanya ada pada Allah s.w.t.

" Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) "
(QS:Annisa:59)

Kita memohon kepada Allah s.w.t mudah-mudahan blog ini bermanfaat, Amin.

www.bentengtauhid.blogspot.com
»»  READMORE...

BATAL DUA


HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN

Sesungguhnya Allah swt mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk masuk kedalam Dinul Islam dan berpegang teguh dengannya, serta meawspadai segala sesuatu yang akan menyimpangkan mereka dari din yang suci ini. Dia mengutus nabi-Nya,Muhammad saw denganamanat dakwah yang suci dan mulia. Allah telah mengingatkan hamba-Nya, bahwa barangsiapa yang mengikuti seruan para rasul itu, maka ia mendapatkan hidayah dan barangsiapa yang berpaling dari seruannya, maka ia telah tersesat.Di dalam kitabbullah, Dia mengingatkan manusia tentang perkara-perkara yang menjadi sebab riddah (murtad dari dinul islam) dan perkara-perkara yang termasuk kemusyrikan dan kekafiran. Beberapa ulama rahimahumullah selanjutnya menyebutkan peringatan-peringatan Allah itu dalam kitab-kitab mereka. Mereka mengingatkan bahwa sesungguhnya seorang muslim dapat dianggap murtad dari dinul islam disebabkan beberapa hal yang bertentangan, sehingga menjadi halal darah dan hartanya.
Diantara sekian banyak hal yang dapat membatalkan keislaman seseorang, Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahab, serta beberpa ulama lainnya menyebutkan sepuluh hal yang paling berbahaya dan paling banyak dilakukan umat islam. Dengan mengharap keselamatan dan kesejahteraan dari-Nya, kami paparkan dengan ringkas sebagai berikut :
1).Mengadakan persekutuan dalam beribadah kepada Allah.
Dalam kaitan ini Allah berfirman :
"Sesungguhya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dan mengampuni selain dosa syirik bagi siapa yang dikehendaki..."(AAN-Nisa:116)
Termasuk dalam hal ini, permohonan pertolongan dan permohonan doa kepada orang mati serta bernadzar dan menyembelih qurban untuk mereka.
2).Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai perantara doa, permohonan syafa'at, serta sikap tawakkal mereka keapada Allah.
3).Menolak untuk mengkafirkan orang-orang musyrik, atau menyangsikan kekafiran mereka, bahkan membenarkan mahzhab mereka.
4).Berkeyakinan bahwa petunjuk selain yang datang dari Nabi Muhammad saw lebih sempurna dan lebih baik. Menganggap suatu hukum atau undang-undang lainnya lebih baik dibandingkan syariat Rasulullah, serta lebih mengutamakan hukum thagut dibandingkan ketetapan Rasulullah.
5).Membenci sesuatu yang datangnya dari Rasulullah, meskipun diamalkannya.
Dalam hal ini Allah berfirman :
Demikian itu karena sesungguhnya mereka benci terhadap apa yang diturunkan Allah, maka Allah menghapuskan (pahala) amal-amal mereka"(QS.Muhammad:9)
6).Mengolok-olok sebagaian dari Din yang dibawa Rasulullah, misalnya tentang pahala atau balasan yang akan diterima.
Allah berfirman:
"..Katakanlah apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan rasul-Nya kamu berolok-olok? Tidak usah kamu minta ma'af, karena kamu kafir sesudah beriman...(At-Taubah:65-66)
7).Masalah sihir. Diantara bentuk sihir adalah"ash shorf"(pengalihan), yaitu mengubah perasaan orang dari senang menjadi tidak senang dengan sihir.
Orang yang melakukan kegiatan sihir hukumnya kafir. Sebagai dalilnya adalah firman Allah yang artinya :
"...Dan keduanya tidak mengajarkan sihir kepada seseorang pun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, karena itu janganlah kamu kafir...(Al-Baqarah:102)
8).Mengutamakan orang kafir serta memberikan pertolongan dan bantuan kepada orang musyrik lebih dari pada pertolongan dan bantuan yang diberikan kepada kaum muslimin.
Allah berfirman, yang artinya :
"...Barangsiapa diantara kamu, mengambil mereka orang-orang musyrik menjadi pimpinan, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka..Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang dzalim."(Al Maidah:51)
9).Beranggapan bahwa manusia bisa leluasa keluar dari syariat Muhammad saw.
Dalam kaitan ini Allah berfirman:
"Barangsiapa yang mencari agama selain dinul islam, maka dia tidak diterima amal perbuatan-nya, sedang dia diakhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi".(Al-Imran:85)
10).Berpaling dari Dinullah, baik karena dia tidak mempelajarinya atau karena tidak mau mengamalkannya. Hal ini berdasar firman Allah:
"Dan siapakah yang lebih dzalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling dari padanya?Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-oarng yang berdosa",(As-Sajadah:22)

Itulah sepuluh naqidah yang perlu diwaspadai oleh setiap muslim, agar ia tidak terjerumus untuk melakukan salah satu diantara kesepuluh sebab yang dapat mengeluarkannya dari dinul islam.
Seseorang juga tergolong kafir bila beranggapan bahwa dinul islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dan Rabbnya, tetapi tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah duniawi. Begitu pula halnya dengan seseorang yang beranggapan bahwa seseorang boleh tidak bersyariat islam/Allah dalam hal muamalah/kemasyarakatan. hudud, serta dalam hukum-hukum lainnya. ia telah terjatuh kedalam kekafiran, meskipun ia belum sampai berkeyakinan bahwa hukum yang dianutnya lebih utama dari hukum islam, karena boleh jadi ia telah menghalalkan apa yang diharamkan Allah, dengan dalih keterpaksaan.

Marilah kita berlindung kepada Allah dari hal-hal yang menyebabkan kemurkaan-Nya dari adzab-Nya yang pedih.

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...

12.03.2008

WASIAT


WASIAT BOHONG

Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, ditujukan kepada setiap muslim yang membaca surat ini, semoga Allah menjaga mereka dengan agama islam dan menjaga kita serta mereka dari jahatnya kedustaan orang-orang jahil lagi bodoh.
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Saya telah membaca edaran yang dinisbatkan kepada Syekh Ahmad seorang pelayan Mesjid Nabawi, dengan judul : "Ini adalah wasiat dari Madinah Munawarrah dari Syekh Ahmad, seorang pelayan Masjid Nabawi"

Dalam wasiat itu Syekh Ahmad berkata :
Pada suatu malam Jumat saya begadang sambil membaca Al-Qur'an. Setelah saya membaca Asma'ul Husna, saya bersiap-siap untuk tidur. Kemudian saya melihat Rasulullah s.a.w yang telah datang membawa ayat-ayat Al-Qur'an dan hukum-hukum yang mulia sebagai rahmat bagi alam semesta, lalu Beliau:"Wahai Syekh Ahmad! Saya menjawab:"Ya wahai Rasulullah, wahai hamba Allah yang paling mulia".
Kemudian Beliau berkata:"Saya merasa malu dengan perbuatan buruk manusia, dan tidak sanggup menghadap Tuhan dan bertemu malaikat, karena dihari Jum'at ke jum'at telah meninggal dunia 160.000 orzng dalam keadaan tidak beragama isalm". Kemudian Beliau menyebutkan berbagai maksiat yang dilakukan manusia, lalu beliau berkata:
"Maka wasiat ini merupakan rahmat bagi mereka dari Allah Yang maha Mulia lagi Maha Perkasa". Selanjutnya Beliau menyebutkan sebagaian tanda-tanda hari kiamat dan berkata:
"Maka Syekh Ahmad! sebarkanlah wasiar ini karena wasiat ini dinukil dengan pena Qadar dari Lauhul Mahfudz. Barangsiapa menulisnya dan menyebarkannya dari suatu negara ke negara lain dan dari suatu tempat ketempat lain, akan dibangunkan baginya sebuah istana disurga. Dan barangsiapa tidak menulis dan tidak menyebarkannya, maka haram syafa'atku baginya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa menulisnya sedang ia miskin maka Allah akan membuatnya kaya, jika ia banyak hutang Allah kan melunasi hutangnya, atau dia berdosa maka Allah akan mengampuni dosanya dan dosa kedua orangtuanya, semua itu berkat wasiat ini. Dan siapa tidak menulis wasiat ini, maka kan hitamlah mukannya didunia dan akhirat". Lalu dia berkata:"Demi Allah 3X, wasiat ini benar, jika aku berdusta berarti akau mati diluar agama Islam. Barangsiapa membenarkan wasiat ini, niscaya ia akan selamat dari neraka dan barangsiapa mendustakannya, maka ia telah kafir".


Inilah ringakasan mengenai wasiat bohong yang dikabarkan dari Rasulullah itu. Kita seringkali mendengar, bahwa wasiat bohong ini telah tersebar luas dimasyarakat dari waktu kewaktu sejak beberapa tahun yang lalu dan cukup laku dikalangan orang awam, dengan redaksi yang berbeda-beda. Pendusta itu mengatakan: Bahwa ia bermimpi melihat Nabi s.a.w memberikan wasiat ini. Sedangkan dalam selebaran sipendusta mengatakan dalam wasiat tersebut, bahwa ia melihat Nabi s.a.w ketika hendak tidur, bukan ketika ia tidur, berarti ia melihat Beliau dalam keadaan terjaga. Dan dalam wasiat ini, sipendusta mengatakan banyak hal yang sangata mengatakan banyak hal yang sangat jelas kebohongan dan kebathilannya.
Semua itu kan saya jelaskan, InsyaAllah.
Pada beberapa tahun lalu,telah saya peringatkan dan saya jelaskan kepada masyarakat bahwa wasiat ini benar-benar bohong dan bathil. Dan ketika saya membaca selebaran terakhir ini saya ragu-ragu menulis sanggahannya, karena sangat jelas kebathilannya dan sipendusta begitu berani melakukan kebohongan. saya menyangka bahwa kebathilannya ini tidak kan dipercaya, sekalipun oleh orang yang ilmu dan pengetahuannya sangat minim. Tetapi ternyata banyak ikhwah yang mengabarkan bahwa wasiat bohong itu sudah tersebar dimasyarakat dan banyak orang yang mempercayainya. Oleh karena itu saya memandang perlu menulis tentang hakikat wasiat itu guna menjelaskan kebathilannya, dan bahwsannya itu merupakan kebohongan terhadap Rasulullah, agar tidak ada orang yang tertipu olehnya.
Saya telah menanykan kepada keluarga Syekh Ahmad tentang wasiat ini, dan mereka menjawab wasiat ini kebohongan terhadap Syekh Ahmad. Kalaupun Syeh Ahmad atau orang yang lebih hebat dari beliau, mengatakan pernah melihat Nabi s.a.w kemudian mewasiatkan seperti diatas dapat kita pastikan ia berdusta atau yang dilihatnya adalah setan bukan Rasulullah.ditinjau dari beberapa segi diantaranya :
Pertama: Bahwa Rasulullah tidak dapat dilihat seseorang dalam keadaan terjaga setelah beliau wafat.Karena orang yang sudah meninggal, baru kan dibangkitkan dari kubur dihari kiamat, bukan didunia. Allah ta'ala berfirman:
"kemudian sesudah itu kamu sekalian pasti mati, kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari kiamat".
Kedua: Rasulullah tidak kan mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan yang hak, baik semasa hidupnya maupun ketika beliau sudah wafat. sedangkan wasiat tersebut, jelas-jelas bertentangan dengan syariah.

Perekayasa wasiat ini muncul abad keempat belas, dengan tujuan mengelabui umat islam dan membuat agama baru. Yaitu menjanjikan surga bagi yang menyebarkan wasiat dan mengancam dengan neraka bagi yang tidak menyebarkan. Ia merekayasa wasiat ini agar lebih mulia dari Al-Qur,an dengan membuat berbagai kebohongan, antara lain:
Pertama :Barangsiapa menyebarkan wasiat ini dari negara kenegara lain, dari tempat ketempat lain, maka kan dibangunkannya istana disurga dan barangsiapa tidak menyebarkannya diharamkan syafa'at Rasulullah pada hari kiamat.
Ini merupakan dusta yang keji, karena orang yang menulis Al-Qur,an saja dan menyebarkan dari suatu negara kenegara lain, tidak kan memperoleh keutamaan seperti ini jika tidak mengamalkan isinya. Bagaimana mungkin penulis dan penyebar wasiat bohong ini memperoleh keutamaan tersebut ?
Sedangakn syafa'at hanya diberikan pada orang-orang yang benar-benar menerapkan syariat yang dibawa Rasulullah.
Kedua :Karena dihari jum'at kejum'at telah meninggal dunia sebanyak 160.000 orang dalam keadaan tidak beragama islam.
Karena ini merupakan perkara ghaib sedangkan setelah rasulullah wafat, tidak ada lagi penurunan wahyu. Ketika masih hidup saja beliau tidak mengetahui perkara ghaib, lalu bagaimana setelah wafatnya ?jawabnya ada pada firman Allah pada :QS.Al-An'am:50, QS.An-Naml:65, QS.Al-Maidah:117.
Ketiga:Barangsiapa menulisnya sedang ia dalam keadaan fakir maka niscaya Allah akan membuatnya kaya, atu dililit hutang maka Allah kan melunasinya, jika dia berdosa, pasti Allah mengampuninya dstnya..
Ini bukti nyata kebohongan para pembuat wasiat ini.
Keempat:Siapa saja diantara hamba Allah yang tidak menulis wasiat ini, niscaya kan hitamlah wajahnya didunia dan akhirat
Ini juga bukti kebathilan wasiat ini, mana mungkin orang yang berfikiran sehat mau menulis wasiat yang bersumber dari seseorang yang tidak jelas identitasnya, dengan membuat kebohongan terhadap Rasulullah.
Kelima:Barangsiapa yang membenarkannya, maka dia akan bebas dari siksa api neraka, dan barangsiapa yang mendustakannya, maka dia telah kafir
Inilah adalah suatu kebohongan yang sangat dahsyat dengan membenarkan wasiat ini.

Maka waspadalah terhadap pendusta ini beserta para pengikutnya. Karena betapa banyaknya mereka bersumpah palsu, berkhianat dan bermanis kata untuk menyesatkan dan menjerumuskan.
Semoga Allah senantiasa memelihara saya, anda sekalian dan seluruh kaum muslimin dari kejahatan setan, fitnahan orang-orang yang menyesatkan, penyelewengan orang-orang yang menyimpang dan tipu daya musuh-musuh Allah yang hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka dan mengaburkan islam dimata umatnya.
Cukuplah Allah sebagai penolong kita, Dia-lah sebaik-baik pelindung, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...

UTAMA TAUHID

KEUTAMAAN TAUHID

Segala puji bagi Allah, salawat dan salam kepada Rasulullah.

Saudaraku seiman, berikut ini saya persembahkan kepadamu beberapa kalimat ringkas tentang keutamaan tauhid.
Sesungguhnya tauhid adalah kewajiban pertama yang diserukan para rasul, dan ia merupakan landasan utama dari misi dakwah mereka. Allah Ta'ala berfirman :

" Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thagut"(QS:An-Nahl:36)
Tauhid adalah hak Allah yang paling besar atas hamba-hambaNya. Di dalam "As Shahihain" (shahih Bukhary) dan Shahih Muslim diriwayatkan Mu'adz bahwa Rasulullah, bersabda :
"Hak Allah atas hamba-hambaNya ialah, bahwa mereka beribadah hanya kepada-Nya dan mereka tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain"

Maka barangsiapa yang telah merealisasikan tauhid, dialah yang berhak masuk surga. Dan sebaliknya, barangsiapa yang melakukan atau meyakini sesuatu yang bertentangan dan berlawanan dengan-Nya, maka dia akan menjadi penghuni neraka.
Demi eksisnya tauhid, Allah memerintahkan para Rasul memerangi kaumnya sampai mereka mau beriman kepadanya. Rasulullah bersabda :

"Aku diperintahkan memerangi manusia sampai mereka mau bersaksi, bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain Allah" (HR:Bukhary&Muslim)

Merealisasikan tauhid adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Sedangakan menyalahinya merupakan jalan yang menjerumuskan kejurang kesengsaraan. Merealisasikan tauhid adalah sarana untuk menyatukan umat, merapatkan barisan dan mencapai kebersamaan dan kesepakatan. Dan segala cacat/kekurangan dalam pelaksanaan tauhid merupakan puncak perpecahan dan kehancuran.

Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah merahmati kita semua bahwa tiadak semua orang yang mengucapakan kalimat :"Laa ilaaha illa Allah", serta merta menjadi orang yang bertauhid/merealisasikannya. Akan tetapi, menurut para ulama, agar menjadi seorang yang bertauhid (muwahhid) mesti memenuhi 7 syarat sbb:
1.Ilmu, yaitu mengetahui makna dan maksud dari kalimat tauhid itu, baik dalam menetapkan (itsbat) maupun menafikkan (nafy), maka tiada yang berhak disembah selain Allah.
2.Yakin, yaitu meyakini dengan seyakin-yakinnya akan komitment dari kalimat tauhid itu.
3. Menerima dengan hati dan lisan/perkataan dan segala konsekwensinya.
4. Tunduk dan patuh kepada segala yang dikehendaki-Nya.
5.Benar dalam mengatakannya, artinya apa yang dikatakannya dengan lidah mesti sesuai dengan apa yang diyakininya didalam hati.
6. Ikhlash dalam melakukannya tanpa dicampuri riya'.
7.Mencintai kalimat tauhid dengan segala konsekwensinya.

Keutamaan Tauhid:
1. Tauhid adalah jalan/sarana terbesar untuk menghilangkan segala kesempitandan menghindari azab didunia dan akhirat.
2. Tauhid dapat menghalangi kekalnya seseorang didalam neraka, selama ia masih bersemi didalam hatinya walaupun hanya sebesar biji sawi. Dan apabila iman itu sempurna didalam hati, maka secara mutlak ia akan selamat dari neraka.
3. Dengan tauhid seseorang dapat meraih petunjuk dan keamanan yang sempurna didunia dan akhirat.
4. Tauhid adalah jalan satu-satunya untuk mencapai ridha dan pahala dari Allah s.w.t. Dan sesungguhnya orang yang paling beruntung mendapatkan syafaat Nabi Muhammad ialah orang yang mengatakan:"Laa ilaaha illa Allah" dengan hati yang ikhlash.
5. Bahwa semua amal perbuatan dan perkataan yang zahir dan yang bathin, ukuran sempurna atau diterima tidaknya dan diberi pahalaatau tidaknya tergantung kepada tauhids. Semakin kuat tauhid dan keikhlashan seseorang kepada Allah, semakin sempurna amalannya itu.
6. Sesungguhnya tauhid, apabila sudah bersemi diadalam hati, maka Allah akan menjadikan seseorang itu mencintai keimanan serta menjadikan keimanan itu indah didalam hatinya, dan menjadikannya membenci kekafiran, kefasikan, kemaksiatan dan memasukkannya kedalam golongan orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
7.Dengan tauhid, seseorang dapat meringankan dari musibah dan penyakit. Maka kesiapan seseorang menerima musibah dan malapetaka, sesuai dengan kadar tauhid dan iman didadanya. Apabila iman dan tauhid sempurna, ia akan menghadapinya dengan hati yang lapang dan jiwa yang tenteram serta menerima dan ridha kepada takdir Allah.
Dan manfaat terbesar dari tauhid ialah membebaskan seorang hamba dari penghambaan, ketergantungan, takut dan berharap kepada makhluk serta beramal karena mereka. Inilah kemuliaan yang hakiki dan harga diri yang tinggi. Dan dengan demikian, ia hanya mencintai serta beribadah kepada Allah, berharap hanya kepada-Nya, tidak takut kecuali kepada-Nya dan tidak kembali melainkan kepada-Nya. Dengan demikian ia akan sukses dan beruntung.
8. Sesungguhnya Allah akan melindungi orang-orang yang bertauhid, dari segala keburukan didunia dan akhirat. Dan mengaruniakannya kepada mereka kehidupan yang baik, ketenteraman hati kepada-Nya, ketenangan jiwa dengan berdzikir/mengingat-Nya.

Dalili-dalil semua yang kita sebutkan diatas banyak sekali dalam Al-Qur'an dan sunnah.
Wallahu a'lam

www.bentengtauhid.blogspot.com

»»  READMORE...