12.03.2008

ALLAH


ALLAH DEKAT KEPADA HAMBA-NYA

Sesungguhnya Allah dekat dengan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman :
"Dan apabila hamba-hamba-Ku beratnaya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriamn kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebeanaran".(QS.Al-Baqarah:186)
Tidak ada satupun pembatas yang dapat mengahalangi seorang hamba untuk langsung bermunajad, mengadukan dan meminta kebutuhannya kepada Allah, sehingga ia mesti tidak kembali kepada makam-makam, menjadikan penghuninya sebagai perantara dan menyeru mereka, supaya memberikan syafaat disisi Allah. Dan mereka meminta kepada penghuni makam tersebut sesutau yang tidak dimilkinya, dan meminta apa yang tidak sanggup dilakukannya.

Tetapi yang mesti dilakukan oleh seorang manusia ialah kembali kepada Allah dan meminta langsung kepada-Nya, serta bertawassul kepada-Nya dengan cara yang disyari'atkan. Yaitu, dengan cara mendekatkan diri/taqarrub kepada-Nya dengan ketaatan dan amal shaleh, serta berdo'a kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia dan sifat-sifat-Nya yang agung. Disamping itu meyakini bahwa sesungguhnya Allahlah yang mampu memuliakan, menhidupkan, mematikan, memberi rezki, mendatangkan manfaat dan mengatur semua urusan kehidupan, serta meyakini bahwa hanya ditangan Allah segala kemanfaatan dan kemudharatan. Dan meyakini bahwa tidak seorangpun manusia, bagaimanapun tinggi kedudukannya disisi Allah dan dikalangan manusia yang dapat mendatangkan kemudharatan atau mendatangkan kemanfaatan kepada seseorang, kecuali sesuatu yang telah dituliskan Allah baginya.
Rasulullah s.a.w bersabda :
"Ketahuilah bahwa jika umat ini bersatu untuk memberi manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan mmapu memberikan manfaat keculai sesuatu yang telah dituliskan Allah bagimu. Dan seandainya mereka bersatu untuk mendatangkan mudharat kepadamu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi mudharat, kecuali sesuatu yang telah dituliskan Allah atas dirimu".
Nah, kalau seandainya seluruh umat bersatu untuk memberikan manfaat atau mendatangkan mudharat, kemudian mereka tidak mampu melakukannya selain sesuatu yang memang sudah dituliskan Allah, maka tentu saja satu orang, baik yang masih hidup atau sudah mati, lebih tidak mampu lagi untuk melakukannya. Sesungguhnya dia tidak akan dapat memberi manfaat atau mendatangkan mudharat kepada seseorang kecuali sesuatu yang memang sudah dituliskan oleh Allah baginya.
Kalau begitu, apa alasannya berdo'a kepada orang yang tidak dapat memberi manfaat dan mendatangkan mudharat? bukankah ini merupakan puncak kebodohan dan kesesatan?
Demi Allah, ini adalah puncak kebodohan dan kesesatan.
Oleh sebab itu setiap orabng yang terlibat kedalam bentuk-bentuk kemusyrikan, bid'ah dan khurafat seperti thawaf dikuburan, mengagungkannya, serta meminta bantuan dan tolak bala kepada penghuninya, harus bertaubat kepada Allah. Karena amalan ini pada hakikatnya adalah menyekutukan Allah yang dapat menyebabkan pelakunya kekal abadi didalam neraka. Mudah-mudahan Allah melindungi kita.
Allah Ta'ala berfieman :
"sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun".(QS.Al-Maa-idah:72)

Kemudian hendaknya ia mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, dalam segala urusan hidupnya, kalau memang ia benar-benar seorang muslim. Dan jangan sekali-kali berpaling kepada makhluk, siapapun orangnya, dalam berdo'a dan beribadah lainnya, yang tidak mampu melakukannya kecuali Allah saja. Hendaknya ia konsekwen kepada Kitabullah/Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah s.a.w. Dan sebaiknya ia menjauhi para pelaku bid'ah dan syirik, supaya tidak terpengaruh oleh mereka dan akhirnya binasa serta merugi bersama mereka didunia dan akhirat.
Wallahu a'lam.

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi kita Muhammad, keluarga dan semua sahabatnya.

www.bentengtauhid.blogspot.com

Tidak ada komentar: