ORANG-ORANG MUSYRIK, DULU DAN SEKARANG
Sesungguhnya banyak diantara para peziarah kubur-kuburan dan makam-makam yang berkata: "Orang-orang musyrik zaman jahiliyah menyembah berhala-berhala. Adapun kami tidak mempunyai berhala yang disembah tetapi kami hanya memiliki makam sebagaian syekh, kiyai, tuan guru dan orang-orang shaleh. Kami tidak beribadah menyembah kepada mereka, tetapi kami meminta kepada Allah dengan perantara mereka agar Dia mengabulkan keinginan kami sebagai tanda penghormatan kepada mereka. Dan ibadah itu berbeda dengan do'a"
Kepada mereka ini kita katakan :
Sesungguhnya meminta bantuan dan berkah kepada orang yang sudah meninggal, pada hakikatnya adalah sama dengan berdo'a, persis seperti orang-orang jahiliyah zaman dulu berdo'a kepada berhala-berhala mereka. Sebenarnya tidak perbedaan antara berhala yang disembah oleh orang musyrik zaman dulu dengan penghuni kuburan yang disembah oleh orang zaman sekarang. Karena berhala, kuburan, thagut, hanya namanya berbeda, sedangkan makna dan hakekatnya sama. Semuanya adalah sebutan bagi setiap sembahan selain Allah, baik manusia hidup atau mati, benda tak bernyawa, hewan dan lainnya.
Tatkala orang musyrik dahulu ditanya tentang sebab, kenapa mereka bertawassul/dengan perantaraan berhala-berhala dan menyeru mereka, orang-orang musyrik itu menjawab seperti yang diabadikan Allah didalam firmanNya :
"Kami tidak menyembah mereka melainkan supya mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya".(QS.Az-Zumar:3)
Artinya: Mereka itu adalah perantara anatara kami dengan Allah agar keinginan kami tercapai.
Dari kenyataan diatas, jelaslah bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan antara dakwaan orang-orang jahiliyah dahulu dengan klaim para penyembah kubur pada zaman sekarang yang mengatakan mereka menganut agama Islam, karena ujung dari persamaan mereka itu ialah menyekutukan Allah dan menyeru berdo'a kepada selain Allah.
www.bentengtauhid.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar