AQIDAH AHLUS SUNNAH
Segala puji bagi Allah. Kita memuji-Nya meminta tolong, memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Dan kita berlindung kepada-Nya dari kejelekkan hawa nafsu dan keburukan tingakh laku kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Berikut ini adalah garis-garis besar aqidah ahlus sunnah, dalam masalah-masalah yang prinsip dan yang berhubungan dengannya.
Ahlus sunnah beriman kepada Allah, para Malaikat, kitab-kitab, para Rasul, hari akhirat dan kepada ketentuan/qadar baik dan buruk.
Maka mereka bersaksi bahwa sesungguhnya Allah-lah Tuhan yang disembah, yang sendiri dengan segala sifat kesempurnaan. Oleh sebab itu mereka hanya beribadah kepada-Nya seraya memurnikan agama bagi-Nya.
Mereka mengatakan:"sesungguhnya Allahlah yang mencipta, yang membentuk, yang memberi rezki, yang memberi, yang menghalangi dan yang mengatur semua urusan.
Dan sesungguhnya Dia-lah yang disembah dengan penuh cinta, yang diesakan dan dituju dengan segala macam ibadah.
Sesungguhnya Dia-lah yang pertama, tiada sebelumnya, Dialah yang akhir, tiada sesuatu sesudah-Nya, Dia-lah yang zhahir tiada sesuatu diatasnya, dan Dia-lah yang bathin tiada sesuatu dibawahNya.
Sesungguhnya Allah bersemayam diatas Arasy sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.Walaupun Allah memilik kedudukan yang tinggi yang mutlak, namun ilmu-Nya meliputi semua yang tampak dan tersembunyi serta semua yang ada dialam semesta yang dilangit dan dibumi. Allah bersama hamba-hamba-Nya dengan ilmu-Nya, mengetahui semua situasi dan kondisi mereka, dan Allah Maha Dekat lagi senantiasa mengabulkan do'a-do'a hamba-Nya.
Ahlus Sunnah, meyakini bahwa sesungguhya Allah Maha Bijaksana, yang memilki hikmah yang sempurna, baik dalam syari'ah/agama maupun ketentuan-Nya/qadar. Allah tidak menciptakan sesuatupun dengan si-sia, dan tidak pula menetapkan syari'ah/peraturan dan perundang-undangan melainkan mengandung maslahat dan hikmah.
Dan sesungguhya Allah Maha Penerima taubat, Maha Pema'af dan Maha Pengampun. Allah menerima taubat hamba-hambaNya dan mengampuni segala dosa dan kesalahan mereka. Dan Allah mengampuni dos-dosa besar bagi orang-orang yang bertaubat, meminta ampun dan kembali kepada-Nya.
Dan Allah Yang maha membalas kebaikan, yang membalas kebaikan yang sedikit dengan menambah karunia-Nya bagi orang-orang yang mau bersyukur.
Ahlus Sunnah meyisifati Allah sebagaimana Allah menyifati diri-Nya dan sebgaimana yang disebutkan oleh Rasulullah.
Diantara sifat-sifat zatiyah/berkaitan dengan zat Allah adalah: Hidup yang sempurna, Mendengar, Melihat, Berkuasa, Keagungan, Kesombongan, Ketinggian, Keperkasaan, Keindahan dan Terpuji secara mutlak dan sempurna.
Dan diantara sifat-sifat fi'liyah/perbuatan yang berhubungan dengan masyiah/kehendak dan kekuasaan-Nya adalah : Ar Rahmah/pengasih penyayang, ridha ,murka dan bicara/Al Kalam, sesungguhnya Allah mengatakan apa dan bagaimana yang dikehendaki-Nya. Kalimat-kalimat-Nya tidak pernah habis dan tidak pula punah.
Dan sesungguhnya Al-Qur,an itu adalah Kalamullah/firman dan perkataan Allah dan bukan makhluk, mulai daripada-Nya dan kepada-Nya akan kembali.
Ahlus Sunnah juga beriman kepada apa yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Sunnah mutawatir, bahwa orang-orang yang beriman pada hari kiamat akan melihat Tuhan merka dengan mata kepala mereka sendiri. Dan sesungguhnya kenikamtan melihat-Nya dan keberuntungan mencapai ridha-Nya adalah kenikmatan dan kesenangan yang terbesar.
Dan orang yang mati dalam keadaan tidak beriman dan tidak bertauhid akan kekal abadi didalam neraka Jahannam. Sedangkan pelaku-pelaku dosa besar, apabila meninggal sebelum bertaubat dan tidak memiliki seauatu yang dapat menjadi penebus dosa-dosa mereka tidak pula mendapatkan syafaat, maka walaupun mereka akan masuk neraka, namun mereka tidak kekal didalamnya. Karena tidak seorangpun yang didalam hatinya terdapat keiamanan walau hanya sebesar biji sawi, melainkan pasti akan dikeluarkan dari neraka.
Ahlus Sunnah percaya bahwa iman itu meliputi i'tikad/keyakian dalam hati dan amalan-amalan yang berhubungan denganya. Demikian juga dengan amalan-amalan yang berhubungan dengan anggota-anggota tubuh dan perkataan-perkataan yang keluar dari lidah.
Ahlus Sunnah, berusaha dengan sungguh melakukan sesuatu yang bernmanfa'at dalam urusan agama dan dunia, sambil tetap memohon pertolongan kepada Allah. Disamping itu juga berusaha memurnikan/mengikhlaskan niat karena Allah dalam setiap gerak langkah dan mengikuti Rasulullah dalam mengikhlaskan ibadah kepada Allah dan meneladani Rasulullah, begitu pula dalam memberikan nasehat kepada orang-orang beriman kepada jalan mereka.
Ahlus Sunnah, mengetahui bahwa Rasulullah adalah orang yang paling tinggi ilmunya, paling jujur perkataanya, paling bersih dan ikhlas nasehatnya dan paling hebat penjelasannya.Oleh karena itu untuk mencintaanya dengan mengikuti semua hal-hal agama, baik dalam hal furu'/cabang dan mendahulukan perkataan/petunjuk Rasulullah (sunnahnya) dari semua petunjuk/perkataan lain. Karena allah telah memberikan berbagai keistimewaan dan kesempurnaan, yang tidak diberikan-Nya seseorang selain Rasulullah s.a.w.
Ahlus Sunnah, juga beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan kepada semua rasul yang diutu-Nya dengan tidak membeda-bedakan diatara mereka.
Ahlus Sunnah, beriman kepada semua qadar/ketentuan baik buruk dari Allah dan percaya semua perbuatan baik buruk hamba semuanya diliputi oleh ilmu Allah dan telah dituliskan oleh kalam/pena-Nya dan terlaksana padanya kehendak-nya sesuai dengan hikmah-Nya.dimana Allah menciptakan bagi hamba-Nya kekuasaan dan kehendak sebagai sarana bagi mereka untuk berkata dan berbuat menurut kehendak mereka. Aallah tidak memaksa mereka melakukan semua ini, akan tetapi mereka bebas menentukan pilihan mereka. Yang nanti akan dimintai pertanggung jawabnya sesuai perbuatan umat manusia.
Ahlus Sunnah berpegang kepada asas nasehat kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, peminpin-pemimpin kaum muslimin dan masyarakat secara umum. Mereka melakukan amar ma'ruf nahi mungkar sesuai dengan metode yang telah digariskan syariat.
Ahlus Sunnah, berkeyakinan bahwa orang yang paling sempurna iamn dan keyakinan ialah yang paling baik amal akhlaknya, yang paling benar ucapannya, yang paling dekat kepada kebaikan dan keutamaan dan yang paling jauh dari semua keburukan.
Mereka menyeru mengamalkan syari'at agama, sesuai dengan yang dibawa oleh Rasulullah dan memperingatkan dari hal-hal yang dapat merusak dan menguranginya.
Ahlus Sunnah, berpendapat wajib berjihad fisabilillah bersama peminpin yang baik maupun fasik, dan sesungguhnya jihad itu ialah puncak agama, dengan segala bentuknya, jihad dengan ilmu, hujjah dan dengan senjata. dan wajib abgi setiap muslim mambela agamanya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Ahlus Sunnah, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyatukan kaum muslimin serta berusaha mempertautkan hati mereka, disamping menghindari perpecahan, saling memusuhi dan saling membenci dengan segenap daya upaya.
Ahlus Sunnah mengajarkan mencegah agar tidak menyakiti semua makhluk hidup, baik yang berhubungan dengan darah, harta, kehormatan dan semua hak mereka.Memerintahkan berbuat adil dalam segala bentuk mu'amalah/interaksi dan mengajak kepada kebaikan dan keutamaan.
Ahlus sunnah, percaya bahwa orang yang palin mulia dari semua umat adalah Nabi Muhammad dan sesudah beliau adalah para sahabatnya, terutama Khulafa,Ar Rasyidin : Abu bakar, Umar bin Khataab, Ustman bin affan, Ali bin abai thalib, sepuluh orang yang dijamin masuk surga yaitu orang-orang yang ikut perang badar, orang-orang yang ikut Bai,atur Ridhwan dan orang-orang yang lebih dulu masuk islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka mencintai para sahabat itu, dan menganggapnya sebagai bentuk komitment kepada agama Allah.
Ahlus Sunnah menghormati para ulama pembawa petunjuk, para pemimpin yang adil dan semua orang yang memilki kedudukan yang tinggi dalam agama dan mempunyai kelebihan diantara kaum muslimin. Dan disamping itu mereka juga memohon kepada Allah agar melindungi para ulama tersebut dari penyakit ragu dalam agama, kemusyrikan, pertentangan, kemunafikan dan buruknya akhlak, dan memohon diberikan keteguhan/tsabat diatas agama Nabi mereka sampai ajal datang menjemput.
Inilah landasa-landasan umum yang diyakini, dianut dan didakwakan oleh Ahlus Sunnah wal Jama,ah.
www.bentengtauhid.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar